Profile

A freaky blogger, and an active blog-reader whose have a name often called with SICIL. I am 16 years old female. I love reading novels, and I drink tea. I just love the art. I love doodling random things that came from my mind. I am often chatty and simple minded, and the internet attracts me more nowadays.

Twitter Facebook Message

Disclaimer

In this disclaimer, I wanted to welcome you in my blog and thanks for passing by or visiting by any chance in here. The rules are as usual, no spamming or stealing nor copycatting. You may take inspiration, but don't expect from me too much. I do by my own creativity and I used my brain. Plagiarism are a terrible language, so I suggested for you not to use plagiary words nor accents. Hope you noted it.

Tagboard


Archives


  Recent posts:

  • Semua Akan Indah Pada Waktunya...
  • Acceleration's Vacation @ Batu Malang :)
  • Selamat Tahun Baru Hijriyah
  • CONFUSED [!!]
  • 1st Corel Test :)
  • Status Gunung Bromo Awas, PMI Siap Dirikan Posko
  • Kontestan Idol China Meninggal dalam Operasi Plastik
  • SELAMAT HARI GURU NASIONAL
  • Kreasi Baru :)
  • Honey


    Credits

    Layout: Nicole and Dirah.
    Resources: Soonei and Sugarpink.

    Read the Printed Word!

  • Tangan Keringatan Bukan Jantung Lemah
    Senin, 13 Desember 2010 @ 18.47 | comment (12)


    Telapak tangan dan kaki sering keringatan? Hati-hati, itu merupakan pertanda jantung lemah. Anggapan begitu beredar cukup luas di masyarakat. Tapi, benarkah anggapan tersebut?
    Menurut dr Een Hendarsih SpPD, dalam dunia kedokteran dikenal dua kategori hiperhidrosis (keringat berlebih). Yakni, sistemik dan lokal.
    Kasus sering keringatan hanya di bagian telapak tangan dan kaki termasuk hiperhidrosis lokal. ”Tidak hanya telapak tangan dan kaki, keringat berlebih bisa juga terjadi di bagian ketiak,” tambahnya.
    Penyebabnya, lanjut dokter spesialis penyakit dalam RSU Haji Surabaya itu, biasanya berkaitan dengan faktor psikologis. Misalnya, takut, cemas, atau khawatir berlebihan. Kondisi begitu memengaruhi sistem saraf simpatis dan memacu kelenjar keringat untuk berproduksi lebih banyak. Terjadilah hiperhidrosis.
    ”Hiperhidrosis lokal tidak berbahaya. Paling kita jadi tidak nyaman saat menulis atau berjabat tangan bila tangan berkeringat terus,” katanya.
    Bagaimana dengan hiperhidrosis sistemik? Kalau itu yang terjadi, kata kepala bagian penyakit dalam RSU Haji tersebut, tidak hanya telapak tangan, kaki, dan ketiak yang berkeringat, seluruh tubuh pun keringatan. ”Tapi, itu juga bukan gejala utama lemah jantung seperti anggapan yang beredar di masyarakat,” jelasnya.
    Hiperhidrosis sistemik, lanjut Een, bisa jadi pertanda pasien mengalami hipertiroid. Yakni, suatu kondisi akibat peningkatan kadar hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme (fungsi kimia) tubuh. Jika seseorang mengalami hipertiroid, metabolisme tubuh jadi lebih cepat. ”Itu yang membuat kelenjar keringat berproduksi lebih banyak,” kata Een.
    Hipertiroid juga membuat jantung berdetak lebih cepat, jika dibandingkan dengan detak jantung normal. Een menduga, kondisi inilah yang memunculkan anggapan bahwa sering keringatan merupakan pertanda lemah jantung.
    Telapak tangan dan kaki berkeringat, lanjut dia, juga bukan merupakan pertanda seseorang rentan mengalami serangan jantung. Menurut dokter 40 tahun itu, serangan jantung diiringi gejala nyeri pada dada. Rasa nyeri tersebut meningkat bila aktivitas banyak dan mereda ketika istirahat. Selain itu, ada juga gejala keluar keringat dingin dan sesak nafas.
    ”Kalau hanya keluar keringat, itu bukan pertanda seseorang rawan mengalami serangan jantung. Jadi, anggapan yang berkembang di masyarakat itu tak sepenuhnya benar,” imbuh dokter alumnus FK UGM tersebut.
    Meski begitu, jika ada riwayat sakit jantung pada keluarga, penderita hiperhidrosis dianjurkan memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung. Tujuannya, memastikan sekaligus menegakkan diagnosis. ”Dengan begitu, bila ada risiko sakit jantung, bisa segera ditangani,” kata Een.(ai/soe)
    Kalaupun bukan pertanda jantung lemah, hiperhidrosis (keringat berlebih) tentu mengganggu dan perlu diatasi. Menurut dr Een Hendarsih SpPD, jika yang diderita hiperhidrosis sistemik, harus diobati penyakit yang menjadi penyebabnya. Misalnya, hipertiroid. ”Pasien harus rutin mengonsumsi obat hipertiroid agar produksi hormon tiroid stabil,” jelasnya.
    Bila yang dialami hiperhidrosis lokal, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Een mencontohkan penggunaan antiperspirant yang mengandung aluminium klorida.
    Namun, efek antiperspirant hanya berlangsung sementara. ”Biar kulit tidak jadi kasar, pakainya malam, sehingga paginya bisa mengurangi jumlah keringat yang keluar,” katanya.
    Cara lain, menjalani suntik botoks. Tapi, cara itu, kata Een, juga tak bisa menghilangkan keluhan hiperdrosis selamanya. ”Tiap enam bulan harus disuntik ulang,” ujarnya.
    Ditanya adakah obat khusus untuk hiperhidrosis lokal, Een menyatakan, konsumsi obat yang bersifat sistemik. Artinya, ia bisa berdampak pada organ tubuh lain. Karena itu, penderita hiperhidrosis lokal tak disarankan minum obat. Sebab, efek sampingnya bisa lebih besar.
    sumber: JawaPos

    Label: ,